Bappeda
adalah badan atau lembaga teknis yang mempunyai tugas pokok membantu bupati
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penelitian dan perencanaan
pembangunan daerah termasuk di dalamnya pemetaan fasilitas umum. Pengelolaan
data fasilitas umum di sana belum berbasis database sehingga pengelolaan data
bersifat statis, kurang terpusat, dan data tersebar dalam dokumen-dokumen
terpisah. Data fasilitas umum juga belum memiliki koordinat geografi sehingga
lokasi-lokasinya tidak bisa diketahui dengan pasti. Akibatnya pemantauan dan
perencanaan pembangunan tidak bisa dilakukan secara maksimal. Sistem informasi
geografis menjadi solusi dalam permasalahan ini, karena sistem informasi
geografis merupakan suatu sistem yang mengandung data atribut dan data spasial
dalam basis datanya. Metode yang digunakan dalam proses pembangunan sistem
informasi geografis pemetaan fasilitas umum di Kabupaten Sumedang ini
mengadopsi model waterfall. Pendekatan analisis menggunakan metode analisis
terstruktur. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah PHP
dengan database MySQL. Sedangkan untuk pemetaan fasilitas umum
diimplementasikan dengan Google Maps. Berdasarkan hasil pengujian, dapat
ditarik kesimpulan bahwa sistem ini dapat membantu pengelolaan data fasilitas
umum dengan pengelolaan data berbasis database, mempermudah pemantauan
fasilitas umum sehingga perawatannya bisa maksimal serta bisa menampilkan
status dan memberikan rekomendasi pembangunan yang tepat.
Fasilitas
umum yang sudah ada dipantau (dimonitor) agar keadaannya selalu terawat. Pemantauan
juga berguna untuk melihat persebaran fasilitas umum secara keseluruhan. Karena
saat ini data fasilitas umum belum memiliki koordinat geografi, lokasi-lokasinya
tidak bisa diketahui dengan pasti sehingga dalam pemantauan dan pemeliharaan
fasilitas umum tidak bisa dilakukan secara maksimal. Ini bisa berakibat fatal
saat ada salah satu fasilitas umum yang mengalami kerusakan tetapi tidak
terpantau di peta, pembuatan rekomendasi perbaikan untuk fasilitas umum tersebut
akan terlambat. Perencanaan pembangunan
diprioritaskan pada wilayah (dalam hal ini kecamatan) yang status pembangunan
fasilitas umumnya kurang. Pembangunan dikatakan kurang jika suatu kecamatan
memiliki fasilitas umum di bawah jumlah minimal yang telah ditentukan. Setelah
itu ditentukan lokasi pembangunan yang tepat, dengan mempertimbangkan jarak
antar fasilitas umum serta pengaruhnya terhadap
fasilitas umum lain. Karena lokasi fasilitas umum tidak diketahui dengan
pasti, membutuhkan waktu yang lama ketika melakukan perencanaan pembangunan
fasilitas umum. Setiap wilayah harus dianalisis satu per satu untuk melihat fasilitas
umum apa saja yang belum ada di setiap wilayahnya. Ketidaktepatan analisis bisa
mengakibatkan pembangunan yang tidak merata. Cakupan wilayah yang luas juga
membuat proses perencanaan pembangunan ini semakin memakan banyak waktu.
Dari
permasalahan inilah timbullah inisiatif dari pihak Bapedda untuk membangun
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Fasilitas Umum di Kabupaten Sumedang
Berbasis Web. Dengan sistem informasi geografis ini, diharapkan bisa
menyelesaikan masalah yang dialami staf Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup di Bidang Fisik Bappeda. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu
mempermudah staf Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dalam mengelola
data fasilitas umum dengan pengelolaan data berbasis database.
2. Membuat sistem
informasi geografis yang bisa memantau keadaan fasilitas umum yang sudah ada
sehingga perawatannya bisa maksimal.
3. Membuat sistem
informasi geografis yang bisa menampilkan status fasilitas umum yang ada serta
memberikan rekomendasi pembangunan yang tepat.
Model
proses pembangunan perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak
pada penelitian ini adalah model proses waterfall. Model proses ini terbagi
menjadi beberapa proses, yaitu:
1. Rekayasa
kebutuhan
2. Analisis
Sistem
3. Perancangan
sistem
4. Implementasi
sistem
5. Pengujian
sistem
6. Pemeliharaan
sistem.
Tentunya model
proses ini disesuaikan dengan fakta dan kebutuhan yang ada pada penelitian ini.
Perancangan Sistem
Peracangan
sistem yang dilakukan pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa proses,
yaitu:
1. Perancangan
basis data. Pada tahap ini dilakukan pembentukan skema dan diagram relasi
beserta struktur tabel berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan.
2. Perancangan
arsitektural perangkat lunak. Pada tahap ini dilakukan pembentukan struktur
menu, antarmuka perangkat lunak, pesan, dan jaringan semantik yang digunakan di
dalam sistem.
3. Perancangan
prosedural. Pada tahap ini dilakukan identifikasi alur proses yang akan
diadopsi ke dalam perangkat lunak yang akan dibangun.
Setiap
proses atau tahapan yang dilakukan dalam perancangan sistem mempunyai
hasil-hasil yang berguna pada tahap implementasi sistem. Pada tahap perancangan
basis data didapatkan hasil berupa 11 buah tabel yang sesuai dengan jumlah
entitas yang didapat pada tahap analisis data.Hasil yang didapat dari
perancangan arsitektural perangkat lunak terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Hasil
perancangan struktur menu berupa dua buah struktur menu, yaitu struktur menu
admin dan struktur menu stakeholder.
Jumlah dan poin akses dari setiap struktur menu sudah disesuaikan dengan
analisis kebutuhan perangkat pikir.
2. Hasil
perancangan antarmuka perangkat lunak berupa 44 buah halaman web yang
terbagi menjadi
dua tipe yaitu antarmuka admin dan antarmuka
stakeholder. Perancangan antarmuka ini disesuaikan untuk antarmuka
website (sesuai dengan kebutuhan non fungsional dengan kode SKPL-NF-001.
3. Hasil
perancangan pesan berupa 14 buah pesan yang terbagi menjadi 12 buah pesan untuk
admin dan 2 buah pesan untuk stakeholder. Pesan yang digunakan tidakhanya
berasal dari hasil perancangan pada penelitian ini tetapi juga terdapat pesan
yang berasal dari google maps API sehingga tidak perlu dilakukan perancangan
pesan untuk kasus tersebut.
4. Hasil perancangan jaringan semantik berupa 2
buah jaringan semantik sesuai dengan jumlah jenis pengguna. Jaringan semantik
ini menggambarkan alur antarmuka dan pesan yang bisa diakses oleh masing-masing
jenis pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, A. M. dan R. Efendi. 2012. Sistem
Informasi Geografis Pemetaan Fasilitas Umum Di Kabupaten Sumedang Berbasis Web.
Jurnal Ilmiah Komputer Dan Informatika (Komputa). 1(2) : 71-78
Jurnal terlampir di sini: Jurnal Tugas SIG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar